Warna-warna yang berhubungan dengan kesehatan
Selanjutnya warna-warna berikut dapat muncul di bagian-bagian tubuh tertentu, tergantung dari kondisi yang sedang dialami oleh bagian tubuh tersebut.
1. Merah tua
Warna merah tua adalah warna yang sewaktu dilihat, mirip dengan warna darah yang telah membeku. Warna ini muncul apabila ada peradangan di bagian tubuh tertentu.
2. Merah darah berbercak biru tua
Biasa ditemui di daerah yang sedang luka, baik itu luka luar maupun luka dalam, paling sering ditemukan pada daerah perut karena banyaknya orang yang terkena tukak lambung (mag)
3. Abu-abu gelap
Warna ini biasa muncul di sekitar bagian tubuh yang sedang tidak berfungsi dengan baik, misalnya daerah leher dan bahu apabila sedang pegal pegal, persendian yang keseleo dan juga muncul di sekitar kepala apabila sedang mengalami stress. Untuk stress ini, dari sudut pandang energi ada 3 jenis; jika warna abu-abu gelap berada di atas kepala, artinya stress akibat pikiran, misalnya terlalu banyak pekerjaan; jika berada di samping leher, artinya stress akibat perasaan, misalnya sedang patah hati; jika berada di atas bahu, artinya stress akibat terbebani sesuatu, misalnya banyak tanggungan keluarga.
4. Abu-abu berbintik-bintik hitam
Warna ini biasanya menandakan bagian tubuh tertentu terinfeksi virus atau jamur. Warna ini sering terlihat di daerah wajah dan leher selama musim hujan, karena biasanya banyak orang yang terkena flu.
5. Abu-abu berserat hitam
Tampak seakan akan akar serabut yang rimbun, halus-halus dan bercabang, terlihat pada orang-orang yang menderita kanker dan dapat dipergunakan sebagai indikator lokasi serta tingkat penyebaran dari kanker tersebut. Aura ini muncul pada kanker yang tidak menghasilkan cairan.
6. Abu-abu dengan lapisan-lapisan hitam halus
Terlihat seperti gumpalan warna abu-abu dengan lembaran-lembaran tipis berwarna hitam di dalamnya. Warna ini juga merupakan indikator keberadaan kanker, akan tetapi jenis kanker yang menghasilkan cairan.
7. Abu-abu bercampur putih
Gumpalan abu-abu bercampur putih adalah warna indikator keberadaan tumor jinak. Tergantung dari lokasinya, warna abu-abunya bisa gelap dan bisa terang serta perbandingan antara abu-abu dan putih pun bisa berbeda antara abu-abu dengan bintik-bintik putih sampai putih dengan bintik-bintik abu-abu.
8. Corak mirip pelangi (merah, hijau, kuning, biru)
Corak seperti ini terlihat pada sekitar daerah kemaluan pria dan wanita yang sudah akil balig namun belum pernah melakukan hubungan intim (catatan: pria yang disunat tidak memiliki corak ini walau belum pernah melakukan hubungan intim), pada wanita yang sedang haid, dan di daerah sekitar perut pada hari kehamilan pertama sampai ketiga.
Jurnal kehidupan Irwan Effendi dalam menemukan cara menggunakan mata ketiga untuk melihat Bioenergi dan mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan
sharethis
Jumat, 18 Agustus 2017
Senin, 20 Maret 2017
MENDALAMI CLAIRVOYANCE - bag 14
Warna-warna aura yang dicantumkan berikut ini adalah berpedoman pada aura yang biasa muncul di atas kepala, namun aura yang muncul di bagian lain dari tubuh juga dapat diartikan kurang lebih sama, kecuali aura yang warnanya muncul karena gangguan pada kesehatan tubuh.
Warna aura yang alami tidak muncul secara serta merta, melainkan terbentuk setelah beberapa hari, oleh sebab itu warna aura dapat dimanfaatkan untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan aktifitas seseorang dalam beberapa minggu terakhir.
1. Merah darah
Ini adalah warna yang terbentuk dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan sepenuhnya atas dasar keberanian semata, tanpa perhitungan dan tanpa pertimbangan lain, Pada masyarakat modern, warna ini jarang ada.
2. Merah muda (pink)
Warna ini terbentuk ketika seseorang sedang mengalami masa-masa kasmaran, atau jika seseorang sering mengalami "mood swing" sehari-harinya.
3. Kuning
Ini adalah warna yang terbentuk dari kegiatan yang sepenuhnya mengandalkan pemikiran, ada 3 gradasi warna kuning ini, yakni kuning tua, kuning sedang dan kuning muda. Kuning tua muncul dari pemikiran yang tingkat kesulitannya tinggi, kuning sedang dari pemikiran yang tingkat kesulitannya sedang dan kuning muda dari pemikiran yang tingkat kesulitannya rendah. Membaca buku, misalnya, biasanya menghasilkan warna kuning muda. Warna kuning adalah salah satu dari 3 warna yang paling lazim ditemukan pada aura masyarakat modern.
4. Oranye / jingga
Adalah warna hasil perpaduan antara keberanian dan pemikiran. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan penuh keyakinan atas dasar pengetahuan, akan menghasilkan warna oranye. Pada masyarakat modern, warna ini agak jarang ada.
5. Biru
Adalah warna yang muncul akibat kegiatan yang mengandalkan komunikasi, baik dalam bentuk verbal, tulisan maupun isyarat. Warna biru ini ada 2 gradasi, yakni biru muda dan biru tua. Biru muda muncul jika kegiatan komunikasi tersebut dilakukan dengan pihak-pihak yang dianggap "setara", sedangkan biru tua muncul jika kegiatan komunikasi tersebut dilakukan dengan pihak pihak yang dianggap "lebih". Warna biru adalah juga salah satu dari 3 warna yang paling lazim ditemukan pada aura masyarakat modern. Pada prakteknya, warna biru tua biasanya muncul sebagai akibat dari kegiatan ibadah agama.
6. Hijau
Adalah warna yang muncul akibat kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan seni. Ada 3 gradasi warna hijau, yakni hijau muda yang berhubungan dengan kegiatan memasak (memasak yang serius, bukan sekedar merebus mie instan), hijau sedang yang berhubungan dengan seni musik, dan hijau tua yang berhubungan dengan seni rupa. Warna hijau adalah warna ketiga yang lazim ditemukan pada aura masyarakat modern.
7. Ungu / indigo
Warna ini muncul sebagai hasil dari melakukan kegiatan-kegiatan yang belum mampu di rasionalisasi oleh pelakunya sendiri. Pada kenyataan nya, ini adalah orang yang melakukan ini biasanya memiliki jenis percaya diri yang tidak berdasarkan bukti, Pada masyarakat modern, warna aura ini kebanyakan muncul pada orang-orang yang meyakini bahwa dirinya punya "kemampuan supranatural", terlepas dari apakah hal itu benar, atau hanya sesuatu yang diyakinkan saja.
8. Coklat
Adalah warna yang muncul sebagai akibat sering menutup-nutupi kebenaran. Warna coklat ada 2 gradasi, yakni coklat muda dan coklat tua. Coklat muda diakibatkan oleh tindakan menutup-nutupi kebenaran secara tidak disengaja (kepepet), sedangkan coklat tua diakibatkan oleh tindakan dengan jelas dan sengaja melakukan penipuan. Walaupun baik atau buruk itu relatif tergantung kepentingan masing-masing, pada dasarnya jika anda berurusan dengan orang yang auranya dominan coklat, entah itu coklat muda atau coklat tua, maka disarankan untuk tidak mempercayakan apapun milik anda yang berharga.
9. Silver/abu-abu metalik
Muncul sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan yang bersifat menghancurkan, atau lebih spesifik lagi, membunuh. Akan tetapi perlu dipahami bahwa warna ini baru muncul jika kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan melibatkan emosi. Sebagai perbandingan, sebagian penjagal di rumah potong, terutama yang belum lama bekerja, memiliki aura warna ini, akan tetapi petugas penyemprot serangga tidak memiliki aura warna ini, padahal yang mereka lakukan sama-sama membunuh hewan.
10. Emas / kuning metalik
Adalah warna yang muncul sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan yang bersifat menolong, atau lebih spesifik lagi, menyelamatkan nyawa. Namun sama seperti aura warna silver, warna ini baru muncul jika kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan melibatkan emosi. Sebagai perbandingan, jarang sekali dokter ahli bedah yang punya aura warna ini, akan tetapi di kalangan relawan tim SAR, banyak sekali yang punya aura warna ini.
11. Putih
Adalah warna yang muncul sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan sepenuhnya sebagai rutinitas, tanpa melibatkan pikiran ataupun emosi. Warna ini sebenarnya sangat jarang ditemukan karena biasanya walaupun melakukan pekerjaan yang bersifat rutin, seseorang cenderung melakukannya sambil memikirkan atau merasakan hal lain.
Warna aura yang alami tidak muncul secara serta merta, melainkan terbentuk setelah beberapa hari, oleh sebab itu warna aura dapat dimanfaatkan untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan aktifitas seseorang dalam beberapa minggu terakhir.
1. Merah darah
Ini adalah warna yang terbentuk dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan sepenuhnya atas dasar keberanian semata, tanpa perhitungan dan tanpa pertimbangan lain, Pada masyarakat modern, warna ini jarang ada.
2. Merah muda (pink)
Warna ini terbentuk ketika seseorang sedang mengalami masa-masa kasmaran, atau jika seseorang sering mengalami "mood swing" sehari-harinya.
3. Kuning
Ini adalah warna yang terbentuk dari kegiatan yang sepenuhnya mengandalkan pemikiran, ada 3 gradasi warna kuning ini, yakni kuning tua, kuning sedang dan kuning muda. Kuning tua muncul dari pemikiran yang tingkat kesulitannya tinggi, kuning sedang dari pemikiran yang tingkat kesulitannya sedang dan kuning muda dari pemikiran yang tingkat kesulitannya rendah. Membaca buku, misalnya, biasanya menghasilkan warna kuning muda. Warna kuning adalah salah satu dari 3 warna yang paling lazim ditemukan pada aura masyarakat modern.
4. Oranye / jingga
Adalah warna hasil perpaduan antara keberanian dan pemikiran. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan penuh keyakinan atas dasar pengetahuan, akan menghasilkan warna oranye. Pada masyarakat modern, warna ini agak jarang ada.
5. Biru
Adalah warna yang muncul akibat kegiatan yang mengandalkan komunikasi, baik dalam bentuk verbal, tulisan maupun isyarat. Warna biru ini ada 2 gradasi, yakni biru muda dan biru tua. Biru muda muncul jika kegiatan komunikasi tersebut dilakukan dengan pihak-pihak yang dianggap "setara", sedangkan biru tua muncul jika kegiatan komunikasi tersebut dilakukan dengan pihak pihak yang dianggap "lebih". Warna biru adalah juga salah satu dari 3 warna yang paling lazim ditemukan pada aura masyarakat modern. Pada prakteknya, warna biru tua biasanya muncul sebagai akibat dari kegiatan ibadah agama.
6. Hijau
Adalah warna yang muncul akibat kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan seni. Ada 3 gradasi warna hijau, yakni hijau muda yang berhubungan dengan kegiatan memasak (memasak yang serius, bukan sekedar merebus mie instan), hijau sedang yang berhubungan dengan seni musik, dan hijau tua yang berhubungan dengan seni rupa. Warna hijau adalah warna ketiga yang lazim ditemukan pada aura masyarakat modern.
7. Ungu / indigo
Warna ini muncul sebagai hasil dari melakukan kegiatan-kegiatan yang belum mampu di rasionalisasi oleh pelakunya sendiri. Pada kenyataan nya, ini adalah orang yang melakukan ini biasanya memiliki jenis percaya diri yang tidak berdasarkan bukti, Pada masyarakat modern, warna aura ini kebanyakan muncul pada orang-orang yang meyakini bahwa dirinya punya "kemampuan supranatural", terlepas dari apakah hal itu benar, atau hanya sesuatu yang diyakinkan saja.
8. Coklat
Adalah warna yang muncul sebagai akibat sering menutup-nutupi kebenaran. Warna coklat ada 2 gradasi, yakni coklat muda dan coklat tua. Coklat muda diakibatkan oleh tindakan menutup-nutupi kebenaran secara tidak disengaja (kepepet), sedangkan coklat tua diakibatkan oleh tindakan dengan jelas dan sengaja melakukan penipuan. Walaupun baik atau buruk itu relatif tergantung kepentingan masing-masing, pada dasarnya jika anda berurusan dengan orang yang auranya dominan coklat, entah itu coklat muda atau coklat tua, maka disarankan untuk tidak mempercayakan apapun milik anda yang berharga.
9. Silver/abu-abu metalik
Muncul sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan yang bersifat menghancurkan, atau lebih spesifik lagi, membunuh. Akan tetapi perlu dipahami bahwa warna ini baru muncul jika kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan melibatkan emosi. Sebagai perbandingan, sebagian penjagal di rumah potong, terutama yang belum lama bekerja, memiliki aura warna ini, akan tetapi petugas penyemprot serangga tidak memiliki aura warna ini, padahal yang mereka lakukan sama-sama membunuh hewan.
10. Emas / kuning metalik
Adalah warna yang muncul sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan yang bersifat menolong, atau lebih spesifik lagi, menyelamatkan nyawa. Namun sama seperti aura warna silver, warna ini baru muncul jika kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan melibatkan emosi. Sebagai perbandingan, jarang sekali dokter ahli bedah yang punya aura warna ini, akan tetapi di kalangan relawan tim SAR, banyak sekali yang punya aura warna ini.
11. Putih
Adalah warna yang muncul sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan sepenuhnya sebagai rutinitas, tanpa melibatkan pikiran ataupun emosi. Warna ini sebenarnya sangat jarang ditemukan karena biasanya walaupun melakukan pekerjaan yang bersifat rutin, seseorang cenderung melakukannya sambil memikirkan atau merasakan hal lain.
Minggu, 19 Maret 2017
MENDALAMI CLAIRVOYANCE - bag 13
Akhir tahun 1998, saya berhenti bekerja dan menjadi konsultan komputer freelance. Di sekitar waktu itu, kakak saya yang baru kembali dari Australia bercerita mengenai suatu ilmu penyaluran chi untuk pengobatan yang dinamakan Reiki15 dan bahwa ia sudah belajar sampai menjadi master yang berarti ia sudah bisa mengajarkan orang lain. Ia berpendapat bahwa prospek dalam mengembangkan Reiki di Indonesia cukup baik dan selain itu ilmu ini dapat dipakai untuk membantu orang yang sakit, namun tidak mampu berobat ke dokter. Awalnya kakak bersama ayah dan ibu mengadakan lokakarya di Bandung, dan lama kelamaan di jakarta serta kota-kota lain. Setelah beberapa waktu, kakak mendirikan yayasan sendiri dan ayah bersama ibu juga mendirikan yayasan sendiri.
Proses pendirian yayasan oleh orangtua saya bukanlah sesuatu yang terjadi secara instan namun diawali dengan mengajarkan Reiki kepada teman-teman mereka di kantor asuransi yang waktu itu namanya Lippo Life, dimana mereka bekerja di cabang Jakarta Suryopranoto sebagai agen. Awalnya saya tidak begitu terlibat karena saya menganggap bahwa kemampuan saya di bidang itu masih jauh dari taraf mengajar, namun karena sering diajak berdiskusi, terutama oleh ibu, saya dapat melihat bahwa sebenarnya kemampuan ayah, ibu dan kakak pun pada saat itu sekedar hanya bisa mengajarkan teknik Reiki saja, sedangkan semua aspek di seputar chi itu sendiri mereka belum banyak mengerti. Tahap pertama saya ikut membantu orangtua adalah dengan cara membantu mendefinisikan warna aura dengan benar. Walaupun mereka sudah memiliki catatan ringkas mengenai warna-warna aura, berdasarkan pengalaman saya dapat saya pastikan bahwa catatan yang mereka miliki hanya berupa garis besar dan masih jauh dari akurat, bahkan ada yang masih salah. Berdasarkan ini saya membantu menulis definisi yang lebih jelas, yang sampai saat ini masih terus menerus saya lengkapi seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman saya sendiri
Catatan: pada waktu naskah ini pertama disusun di tahun 2008, saya masih mengira bahwa aura mencerminkan kepribadian seseorang, akan tetapi dengan penelitian yang terus berjalan, saya kemudian mengetahui bahwa aura adalah energi hasil proses (baca: buangan) dan oleh karena itu aura mencerminkan aktifitas dan kondisi kesehatan tubuh, bukan kepribadian. Daftar warna-warna yang saya cantumkan berikut ini adalah yang sudah diperbaharui per saat blog ini dibuat.
____________
15. Adalah nama teknik terapi dan olah batin yang berasal dari Jepang, dipopulerkan oleh Mikao Usui dan murid-muridnya.
Proses pendirian yayasan oleh orangtua saya bukanlah sesuatu yang terjadi secara instan namun diawali dengan mengajarkan Reiki kepada teman-teman mereka di kantor asuransi yang waktu itu namanya Lippo Life, dimana mereka bekerja di cabang Jakarta Suryopranoto sebagai agen. Awalnya saya tidak begitu terlibat karena saya menganggap bahwa kemampuan saya di bidang itu masih jauh dari taraf mengajar, namun karena sering diajak berdiskusi, terutama oleh ibu, saya dapat melihat bahwa sebenarnya kemampuan ayah, ibu dan kakak pun pada saat itu sekedar hanya bisa mengajarkan teknik Reiki saja, sedangkan semua aspek di seputar chi itu sendiri mereka belum banyak mengerti. Tahap pertama saya ikut membantu orangtua adalah dengan cara membantu mendefinisikan warna aura dengan benar. Walaupun mereka sudah memiliki catatan ringkas mengenai warna-warna aura, berdasarkan pengalaman saya dapat saya pastikan bahwa catatan yang mereka miliki hanya berupa garis besar dan masih jauh dari akurat, bahkan ada yang masih salah. Berdasarkan ini saya membantu menulis definisi yang lebih jelas, yang sampai saat ini masih terus menerus saya lengkapi seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman saya sendiri
Catatan: pada waktu naskah ini pertama disusun di tahun 2008, saya masih mengira bahwa aura mencerminkan kepribadian seseorang, akan tetapi dengan penelitian yang terus berjalan, saya kemudian mengetahui bahwa aura adalah energi hasil proses (baca: buangan) dan oleh karena itu aura mencerminkan aktifitas dan kondisi kesehatan tubuh, bukan kepribadian. Daftar warna-warna yang saya cantumkan berikut ini adalah yang sudah diperbaharui per saat blog ini dibuat.
____________
15. Adalah nama teknik terapi dan olah batin yang berasal dari Jepang, dipopulerkan oleh Mikao Usui dan murid-muridnya.
MENDALAMI CLAIRVOYANCE - bag 12
Sejak kejadian di mobil itu kakak saya semakin gencar mempelajari prana, clairvoyance dan hal-hal lain yang berhubungan dengan itu dan saya sering diceritakan berbagai hal yang dia alami serta berbagai teori yang dia pelajari maupun dia baca. Sebenarnya seringkali saya merasa teori-teori
dan pengalaman dia agak berlebihan dan tidak masuk akal namun saya jarang berdebat dengannya karena kakak saya adalah tipe yang kalau sudah merasa satu hal itu benar, sulit untuk diyakinkan sebaliknya, jadi percuma saja membuang waktu bicara panjang lebar dan lebih mudah tinggal bilang “ya, betul”. Namun harus saya akui bahwa cerita-ceritanya itulah yang memancing rasa ingin tahu saya menjadi semakin dalam untuk dapat membuktikan sendiri apakah yang dia ceritakan
adalah benar seperti itu atau hanya imajinasi nya saja. Saya menjadi sering lagi berlatih chi dan memfokuskan aliran tenaga ke antara kedua alis saya, namun yang saya dapatkan bukanlah
kemampuan melihat aliran energi yang semakin jelas, melainkan bayangan-bayangan yang sering saya lihat muncul semakin sering; selain itu “tokoh” dan “kisah” yang terlihat semakin banyak dan semakin variatif bahkan sampai ke titik dimana saya merasa yakin bahwa putra pertama saya yang lahir pertengahan tahun 1996 adalah berasal dari salah satu tokoh yang saya lihat dalam bayangan tersebut.
Pertengahan tahun 1997 krisis moneter dimulai dan kesibukan pekerjaan kembali membuat saya berhenti berlatih chi dan kondisi ini baru berubah lagi di tahun 1998, dimana setelah kerusuhan, saya sekeluarga kembali ikut orangtua saya pindah ke Tigaraksa, Tangerang. Selama tinggal disana saya
mencoba untuk bekerja di sebuah perusahaan software house yang berada di daerah Harmoni, yang berarti setiap harinya saya harus menempuh perjalanan 3 jam pergi dan 3 jam pulang
dengan naik kendaraan umum. Pada masa-masa inilah saya berlatih melihat aura dengan cara melihat aura orang lain, yang duduk di kendaraan yang sama maupun yang berada di jalanan. Awalnya saya tidak merasa ada perbedaan, setiap hari hanya bisa melihat aura di sekitar kepala dan warnanya hanya
terbatas pada 1 atau 2 macam saja, tetapi karena toh saya tidak ada hal lain yang bisa dilakukan selama di perjalanan, saya tetap teruskan saja, hitung-hitung daripada ketiduran dan mengakibatkan tempat tujuan terlewati. Setelah kurang lebih 6 bulan berlatih, perlahan tapi pasti, kemampuan saya untuk melihat aura terus meningkat, sampai akhirnya saya melihat bahwa pada posisi-posisi tertentu ada warna-warna yang berbeda dan terlihat berlapis-lapis, namun pada waktu itu saya tidak tahu bahwa itu yang dinamakan cakra.
dan pengalaman dia agak berlebihan dan tidak masuk akal namun saya jarang berdebat dengannya karena kakak saya adalah tipe yang kalau sudah merasa satu hal itu benar, sulit untuk diyakinkan sebaliknya, jadi percuma saja membuang waktu bicara panjang lebar dan lebih mudah tinggal bilang “ya, betul”. Namun harus saya akui bahwa cerita-ceritanya itulah yang memancing rasa ingin tahu saya menjadi semakin dalam untuk dapat membuktikan sendiri apakah yang dia ceritakan
adalah benar seperti itu atau hanya imajinasi nya saja. Saya menjadi sering lagi berlatih chi dan memfokuskan aliran tenaga ke antara kedua alis saya, namun yang saya dapatkan bukanlah
kemampuan melihat aliran energi yang semakin jelas, melainkan bayangan-bayangan yang sering saya lihat muncul semakin sering; selain itu “tokoh” dan “kisah” yang terlihat semakin banyak dan semakin variatif bahkan sampai ke titik dimana saya merasa yakin bahwa putra pertama saya yang lahir pertengahan tahun 1996 adalah berasal dari salah satu tokoh yang saya lihat dalam bayangan tersebut.
Pertengahan tahun 1997 krisis moneter dimulai dan kesibukan pekerjaan kembali membuat saya berhenti berlatih chi dan kondisi ini baru berubah lagi di tahun 1998, dimana setelah kerusuhan, saya sekeluarga kembali ikut orangtua saya pindah ke Tigaraksa, Tangerang. Selama tinggal disana saya
mencoba untuk bekerja di sebuah perusahaan software house yang berada di daerah Harmoni, yang berarti setiap harinya saya harus menempuh perjalanan 3 jam pergi dan 3 jam pulang
dengan naik kendaraan umum. Pada masa-masa inilah saya berlatih melihat aura dengan cara melihat aura orang lain, yang duduk di kendaraan yang sama maupun yang berada di jalanan. Awalnya saya tidak merasa ada perbedaan, setiap hari hanya bisa melihat aura di sekitar kepala dan warnanya hanya
terbatas pada 1 atau 2 macam saja, tetapi karena toh saya tidak ada hal lain yang bisa dilakukan selama di perjalanan, saya tetap teruskan saja, hitung-hitung daripada ketiduran dan mengakibatkan tempat tujuan terlewati. Setelah kurang lebih 6 bulan berlatih, perlahan tapi pasti, kemampuan saya untuk melihat aura terus meningkat, sampai akhirnya saya melihat bahwa pada posisi-posisi tertentu ada warna-warna yang berbeda dan terlihat berlapis-lapis, namun pada waktu itu saya tidak tahu bahwa itu yang dinamakan cakra.
Minggu, 12 Maret 2017
BAGAIMANA SAYA MENGENAL MATA KETIGA - pemutakhiran informasi
Silahkan menonton dua video berikut untuk pemutakhiran informasi seputar isi Bab I - BAGAIMANA SAYA MENGENAL MATA KETIGA
Bagaimana cara memanggil makhluk energi, menggunakan telepati
Latihan dasar mengaktifkan mata ketiga
Bagaimana cara memanggil makhluk energi, menggunakan telepati
Latihan dasar mengaktifkan mata ketiga
Kamis, 09 Maret 2017
BAGAIMANA SAYA MENGENAL MATA KETIGA - bag. 11
Akhir 1992 teman yang saya tumpangi ingin pindah ke Los Angeles dan menawarkan pada saya untuk ikut, karena masih belum mendapatkan pekerjaan di Sacramento, saya memutuskan untuk ikut. Sekitar saat itu saya juga mendapat kabar bahwa orangtua saya sudah pindah ke Jakarta untuk
mencoba memulai usaha baru, yakni supplier alat tulis kantor. Di LA saya bekerja di dapur sebuah restoran Indonesia tapi tidak bertahan lama karena bekerja di sana dimulai dari pagi sampai malam dan ini berani tidak mungkin untuk kuliah, sehingga saya menjadi stress memikirkan masa depan saya dan tidak mampu bekerja dengan baik. Akhirnya setelah kurang lebih satu setengah bulan mencoba mencari pekerjaan lain, saya memutuskan untuk pulang saja ke Indonesia pada bulan Maret
1993. Dari saat itu sampai tahun 1996 saya dapat dikatakan hampir tidak punya niat belajar atau melatih chi dan lebih terfokus menata kehidupan saya di Jakarta, antara lain dengan mencoba menjalankan usaha berjualan komputer dan lalu menikah di akhir tahun 1994.
Sekitar awal tahun 1996 banjir melanda Jakarta dan rumah kontrakan saya termasuk kena cukup parah sehingga banyak barang hancur. Saya disarankan untuk pindah ke rumah orang tua mengingat istri yang sedang hamil butuh ketenangan dan kebersihan. Sekitar waktu itu ayah, ibu dan kakak saya mengikuti pelajaran mengenai prana dari Coa Kok Sui (seorang praktisi dan pengajar prana yang cukup terkenal pada waktu itu) dan selanjutnya kakak saya lebih gencar lagi mengikuti pelajaran-pelajaran lain dan jika sedang berkumpul bersama, saya sering ikut nimbrung dalam obrolan seputar prana. Suatu hari yang saya tidak ingat jelas tanggalnya, selagi berada dalam mobil di perjalanan di daerah Bogor (waktu itu kakak saya tinggal di Bukit Cimanggu Villa, suatu perumahan di daerah Bogor), kakak saya menceritakan bahwa dia belajar clairvoyance, yaitu menggunakan mata ketiga untuk melihat prana, namun dalam pelajaran yang dia ikuti itu tidak banyak yang bisa melihatnya, termasuk dia waktu itu juga merasa tidak bisa. Kemudian ia mencoba menguji apakah ayah saya bisa melihat prana yang dia keluarkan dari tangan dan ternyata bisa dan ini membuatnya sedikit kesal, kenapa ayah yang tidak belajar saja kok bisa? Dia lalu berteriak pada saya yang duduk di kursi paling belakang, untuk mencoba melihat juga dan saya juga bisa melihat pita-pita energi yang berwarna biru, hijau dan merah. Hal ini membuatnya makin kesal dan berkata "tuh, kan si ncek saja bisa, kok orang ndak bisa ya?" ("ncek" adalah panggilan ledekan yang ditujukan pada saya, yang artinya laki-laki tua, sedangkan "orang" adalah salah satu cara kakak saya membahasakan dirinya jika bicara pada orang tua kami). Waktu itulah saya baru tahu bahwa ternyata kemampuan melihat energi itu namanya clairvoyance dan melihatnya menggunakan sesuatu yang dinamakan mata ketiga.
mencoba memulai usaha baru, yakni supplier alat tulis kantor. Di LA saya bekerja di dapur sebuah restoran Indonesia tapi tidak bertahan lama karena bekerja di sana dimulai dari pagi sampai malam dan ini berani tidak mungkin untuk kuliah, sehingga saya menjadi stress memikirkan masa depan saya dan tidak mampu bekerja dengan baik. Akhirnya setelah kurang lebih satu setengah bulan mencoba mencari pekerjaan lain, saya memutuskan untuk pulang saja ke Indonesia pada bulan Maret
1993. Dari saat itu sampai tahun 1996 saya dapat dikatakan hampir tidak punya niat belajar atau melatih chi dan lebih terfokus menata kehidupan saya di Jakarta, antara lain dengan mencoba menjalankan usaha berjualan komputer dan lalu menikah di akhir tahun 1994.
Sekitar awal tahun 1996 banjir melanda Jakarta dan rumah kontrakan saya termasuk kena cukup parah sehingga banyak barang hancur. Saya disarankan untuk pindah ke rumah orang tua mengingat istri yang sedang hamil butuh ketenangan dan kebersihan. Sekitar waktu itu ayah, ibu dan kakak saya mengikuti pelajaran mengenai prana dari Coa Kok Sui (seorang praktisi dan pengajar prana yang cukup terkenal pada waktu itu) dan selanjutnya kakak saya lebih gencar lagi mengikuti pelajaran-pelajaran lain dan jika sedang berkumpul bersama, saya sering ikut nimbrung dalam obrolan seputar prana. Suatu hari yang saya tidak ingat jelas tanggalnya, selagi berada dalam mobil di perjalanan di daerah Bogor (waktu itu kakak saya tinggal di Bukit Cimanggu Villa, suatu perumahan di daerah Bogor), kakak saya menceritakan bahwa dia belajar clairvoyance, yaitu menggunakan mata ketiga untuk melihat prana, namun dalam pelajaran yang dia ikuti itu tidak banyak yang bisa melihatnya, termasuk dia waktu itu juga merasa tidak bisa. Kemudian ia mencoba menguji apakah ayah saya bisa melihat prana yang dia keluarkan dari tangan dan ternyata bisa dan ini membuatnya sedikit kesal, kenapa ayah yang tidak belajar saja kok bisa? Dia lalu berteriak pada saya yang duduk di kursi paling belakang, untuk mencoba melihat juga dan saya juga bisa melihat pita-pita energi yang berwarna biru, hijau dan merah. Hal ini membuatnya makin kesal dan berkata "tuh, kan si ncek saja bisa, kok orang ndak bisa ya?" ("ncek" adalah panggilan ledekan yang ditujukan pada saya, yang artinya laki-laki tua, sedangkan "orang" adalah salah satu cara kakak saya membahasakan dirinya jika bicara pada orang tua kami). Waktu itulah saya baru tahu bahwa ternyata kemampuan melihat energi itu namanya clairvoyance dan melihatnya menggunakan sesuatu yang dinamakan mata ketiga.
BAGAIMANA SAYA MENGENAL MATA KETIGA - bag. 10
Di tahun 1992 terjadi krisis perbankan pertama di Indonesia, ditambah adanya usaha-usaha monopoli perdagangan yang dilakukan beberapa pihak, yang mengakibatkan banyak perusahaan yang bergerak di bidang ekspor hasil bumi mengalami kesulitan keuangan, termasuk perusahaan orang tua saya. Masalah ini menyebabkan saya harus berpikir keras, apakah bertahan di AS yang berarti harus bekerja full time, atau kembali ke Indonesia yang berarti berhenti kuliah. Kebetulan pada waktu yang sama, tempat kost saya tidak bisa perpanjang, karena saudara dari pemilik apartemen akan tinggal bersamanya; setelah mencoba untuk kost di tempat lain selama sebulan, akhirnya saya menumpang pada teman saya yang berasal dari kota Malang.
Selama sekitar 2 bulan saya mencoba mencari pekerjaan full time, namun di Sacramento tidak mudah mencari pekerjaan full time bagi seorang berstatus orang asing, apalagi yang masih kuliah. Sewaktu berkeliling mencari lowongan kerja, saya mampir di berbagai toko yang memasang papan "help wanted" dan kebetulan salah satunya adalah toko buku yang menjual buku-buku aneh; disana saya melihat buku "Necronomicon"13 yang menarik minat saya dan karena diletakkan di kota obral sehingga harganya hanya 2 dolar, saya membelinya. Selama sebulan setiap waktu senggang saya habiskan untuk mempelajari isi buku tersebut yang menurut saya sangat menarik karena cara penulisannya sangat berbeda dengan buku lainnya, yang mana pada umumnya seluruh isi buku dituangkan dalam bentuk bahasa dan jika ada gambar atau foto, sifatnya hanya untuk membantu memperjelas, sedangkan isi buku tersebut bahasanya hanyalah cerita sedangkan intinya hampir seluruhnya disampaikan dalam bentuk gambar yang berisikan simbol-simbol14 . Ada 3 jenis simbol, yakni simbol yang merupakan huruf huruf bahasa kuno, simbol yang menggambarkan suatu gerakan atau tindakan dan simbol yang menggambarkan tempat atau benda. Untuk simbol-simbol yang merupakan huruf, disusun sedemikian rupa sehingga apabila dilafalkan dengan cara dan urutan yang benar menimbulkan bayangan tertentu yang seakan muncul di depan mata namun tidak benar-benar
ada (seperti imaginasi). Dengan dasar pemahaman buku inilah di kemudian hari saya dapat memahami dengan baik dalam membeda-bedakan warna dan bentuk energi, serta dapat
mengerti pelajaran-pelajaran penyembuhan Tibet yang aslinya diturunkan dalam bentuk lukisan, bukan buku.
_____________
13. Neecronomicon
Nama latin dari suatu ilmu spiritual timur tengah kuno, yang terfokus pada penelitian seputar kematian dan alam kematian.
14. Simbol
Simbol adalah segala sesuatu yang digambarkan untuk memfokuskan pikiran dan perhatian. Simbol juga digunakan untuk menyampaikan pesan secara efektif. Contoh dari simbol yang kita pergunakan sehari-hari adalah bahasa tulisan, dimana setiap huruf yang ada melambangkan suatu bunyi atau suatu arti.
Selama sekitar 2 bulan saya mencoba mencari pekerjaan full time, namun di Sacramento tidak mudah mencari pekerjaan full time bagi seorang berstatus orang asing, apalagi yang masih kuliah. Sewaktu berkeliling mencari lowongan kerja, saya mampir di berbagai toko yang memasang papan "help wanted" dan kebetulan salah satunya adalah toko buku yang menjual buku-buku aneh; disana saya melihat buku "Necronomicon"13 yang menarik minat saya dan karena diletakkan di kota obral sehingga harganya hanya 2 dolar, saya membelinya. Selama sebulan setiap waktu senggang saya habiskan untuk mempelajari isi buku tersebut yang menurut saya sangat menarik karena cara penulisannya sangat berbeda dengan buku lainnya, yang mana pada umumnya seluruh isi buku dituangkan dalam bentuk bahasa dan jika ada gambar atau foto, sifatnya hanya untuk membantu memperjelas, sedangkan isi buku tersebut bahasanya hanyalah cerita sedangkan intinya hampir seluruhnya disampaikan dalam bentuk gambar yang berisikan simbol-simbol14 . Ada 3 jenis simbol, yakni simbol yang merupakan huruf huruf bahasa kuno, simbol yang menggambarkan suatu gerakan atau tindakan dan simbol yang menggambarkan tempat atau benda. Untuk simbol-simbol yang merupakan huruf, disusun sedemikian rupa sehingga apabila dilafalkan dengan cara dan urutan yang benar menimbulkan bayangan tertentu yang seakan muncul di depan mata namun tidak benar-benar
ada (seperti imaginasi). Dengan dasar pemahaman buku inilah di kemudian hari saya dapat memahami dengan baik dalam membeda-bedakan warna dan bentuk energi, serta dapat
mengerti pelajaran-pelajaran penyembuhan Tibet yang aslinya diturunkan dalam bentuk lukisan, bukan buku.
_____________
13. Neecronomicon
Nama latin dari suatu ilmu spiritual timur tengah kuno, yang terfokus pada penelitian seputar kematian dan alam kematian.
14. Simbol
Simbol adalah segala sesuatu yang digambarkan untuk memfokuskan pikiran dan perhatian. Simbol juga digunakan untuk menyampaikan pesan secara efektif. Contoh dari simbol yang kita pergunakan sehari-hari adalah bahasa tulisan, dimana setiap huruf yang ada melambangkan suatu bunyi atau suatu arti.
Rabu, 08 Maret 2017
BAGAIMANA SAYA MENGENAL MATA KETIGA - bag. 9
Sewaktu musim semi 1991 tiba, saya ingin mendaftar ke university untuk semester regular, namun disana saya diberi informasi bahwa untuk 2 tahun pertama lebih baik saya kuliah di college karena akses nya lebih mudah dan biaya kuliah nya lebih murah, sedangkan credit untuk kelas yang telah diselesaikan bisa ditransfer ke university untuk tahun ke tiga, maka saya beralih ke Sacramento City College dan mendaftar disana.
Ternyata perpustakaan di college mirip dengan perpustakaan umum dan banyak terdapat buku-buku yang menarik, maka selama kuliah di college, hampir setiap ada waktu istirahat antar kelas saya habiskan di perpustakaan untuk membaca berbagai buku yang tidak bisa didapatkan di Indonesia, antara lain buku mengenai Withcraft9 dan Tao10
Di salah satu buku tersebut ada keterangan mengenai cara untuk melihat malaikat, dan karena tertarik, beberapa kali saya coba praktek kan. Cara yang diajarkan adalah memfokuskan konsentrasi pada titik yang berada di antara kedua mata, dengan mata separuh terpejam dan melihat pada ujung hidung, lidah di tekuk keatas menyentuh langit-langit dan posisi duduk atau berdiri dengan punggung lurus. Apabila air liur terkumpul dalam mulut, yang dikarenakan oleh posisi lidah yang menyentuh langit-langit tersebut, maka air liur harus ditelan dengan posisi leher dan punggung selurus mungkin.
Setelah ketenangan tercapai dan konsentrasi penuh, dapat memanggil nama malaikat yang ingin dilihat dalam hati lalu perlahan-lahan membuka mata maka akan dapat melihat wujud malaikat tersebut dalam bentuk semi transparan, yang mana wujud tersebut akan terlihat bukan benar-benar di depan mata namun terlihat di dalam dahi, diantara kedua mata. Waktu itu saya mencoba melatih nya selama kurang lebih 2 minggu namun belum berhasil karena saya tidak bisa mencapai ketenangan dan konsentrasi penuh yang dikarenakan saya selalu merasa kesepian akibat putus hubungan dengan pacar yang berada di Padang.
Musim dingin berikutnya di tahun 1991, saya mengalami suatu kejadian yang beberapa tahun kemudian baru saya ketahui adalah suatu hasil dari apa yang sudah saya pelajari sejauh itu. Suatu malam sepulang dari berkeliling berjualan parfum (saya sempat bekerja sebagai penjual keliling), saya sekelebat merasa melihat bayangan semi transparan yang membuat saya kaget dan bulu tengkuk
saya berdiri. Saya memutar badan untuk dapat melihat dengan jelas dan saya tetap melihat bayangan tersebut yang wujudnya seakan-akan ada kaca agak gelap berbentuk silhouette11 manusia yang rnelayang setinggi sekitar satu meter di udara. Pada saat itu kata yang muncul di pikiran saya adalah “hantu”, maka saya mundur menjauh dan ketika saya lihat bayangan tersebut juga bergerak ke arah saya, saya mundur makin cepat sampai akhir nya saya berbalik badan dan berlari sekencang
mungkin ke arah gedung apartemen. Sampai di depan pintu akses gedung apartemen, barulah saya berani menoleh lagi ke belakang dan saya lihat bayangan itu sudah tidak ada lagi. Di kemudian hari saya baru mengetahui bahwa yang saya lihat itu adalah bagian dari aura2 saya sendiri yang terlihat lebih jelas daripada normal akibat udara dingin dan kondisi saya yang sedang kelelahan, sehingga bisa dikatakan sedang separuh sadar.
__________
9. Witchcraft
Ilmu spiritual Eropa kuno disebut Witchcraft dan pendetanya disebut Witch dan Witches. Popularitas ilmu ini menurun drastis setelah munculnya agama Nasrani
10. Tao
Ilmu spiritual Cina kuno disebut Tao, yang sebenarnya lebih merupakan ajaran filosofi serta latihan chi, namun dalam beberapa abad terakhir berkembang menjadi semacam agama
11. Silhouette
Garis bentuk suatu benda yang hanya terlihat sebagai bayangan 2 dimensi, tanpa adanya ketebalan atau pun relief dan corak warna
12. Aura
Chi yang dipancarkan oleh tubuh manusia, sebagai akibat dari aktifitas nya. Aura ini kurang lebih sama dengan keringat, air seni dan feces, hanya saja bentuknya adalah energi.
Ternyata perpustakaan di college mirip dengan perpustakaan umum dan banyak terdapat buku-buku yang menarik, maka selama kuliah di college, hampir setiap ada waktu istirahat antar kelas saya habiskan di perpustakaan untuk membaca berbagai buku yang tidak bisa didapatkan di Indonesia, antara lain buku mengenai Withcraft9 dan Tao10
Di salah satu buku tersebut ada keterangan mengenai cara untuk melihat malaikat, dan karena tertarik, beberapa kali saya coba praktek kan. Cara yang diajarkan adalah memfokuskan konsentrasi pada titik yang berada di antara kedua mata, dengan mata separuh terpejam dan melihat pada ujung hidung, lidah di tekuk keatas menyentuh langit-langit dan posisi duduk atau berdiri dengan punggung lurus. Apabila air liur terkumpul dalam mulut, yang dikarenakan oleh posisi lidah yang menyentuh langit-langit tersebut, maka air liur harus ditelan dengan posisi leher dan punggung selurus mungkin.
Setelah ketenangan tercapai dan konsentrasi penuh, dapat memanggil nama malaikat yang ingin dilihat dalam hati lalu perlahan-lahan membuka mata maka akan dapat melihat wujud malaikat tersebut dalam bentuk semi transparan, yang mana wujud tersebut akan terlihat bukan benar-benar di depan mata namun terlihat di dalam dahi, diantara kedua mata. Waktu itu saya mencoba melatih nya selama kurang lebih 2 minggu namun belum berhasil karena saya tidak bisa mencapai ketenangan dan konsentrasi penuh yang dikarenakan saya selalu merasa kesepian akibat putus hubungan dengan pacar yang berada di Padang.
Musim dingin berikutnya di tahun 1991, saya mengalami suatu kejadian yang beberapa tahun kemudian baru saya ketahui adalah suatu hasil dari apa yang sudah saya pelajari sejauh itu. Suatu malam sepulang dari berkeliling berjualan parfum (saya sempat bekerja sebagai penjual keliling), saya sekelebat merasa melihat bayangan semi transparan yang membuat saya kaget dan bulu tengkuk
saya berdiri. Saya memutar badan untuk dapat melihat dengan jelas dan saya tetap melihat bayangan tersebut yang wujudnya seakan-akan ada kaca agak gelap berbentuk silhouette11 manusia yang rnelayang setinggi sekitar satu meter di udara. Pada saat itu kata yang muncul di pikiran saya adalah “hantu”, maka saya mundur menjauh dan ketika saya lihat bayangan tersebut juga bergerak ke arah saya, saya mundur makin cepat sampai akhir nya saya berbalik badan dan berlari sekencang
mungkin ke arah gedung apartemen. Sampai di depan pintu akses gedung apartemen, barulah saya berani menoleh lagi ke belakang dan saya lihat bayangan itu sudah tidak ada lagi. Di kemudian hari saya baru mengetahui bahwa yang saya lihat itu adalah bagian dari aura2 saya sendiri yang terlihat lebih jelas daripada normal akibat udara dingin dan kondisi saya yang sedang kelelahan, sehingga bisa dikatakan sedang separuh sadar.
__________
9. Witchcraft
Ilmu spiritual Eropa kuno disebut Witchcraft dan pendetanya disebut Witch dan Witches. Popularitas ilmu ini menurun drastis setelah munculnya agama Nasrani
10. Tao
Ilmu spiritual Cina kuno disebut Tao, yang sebenarnya lebih merupakan ajaran filosofi serta latihan chi, namun dalam beberapa abad terakhir berkembang menjadi semacam agama
11. Silhouette
Garis bentuk suatu benda yang hanya terlihat sebagai bayangan 2 dimensi, tanpa adanya ketebalan atau pun relief dan corak warna
12. Aura
Chi yang dipancarkan oleh tubuh manusia, sebagai akibat dari aktifitas nya. Aura ini kurang lebih sama dengan keringat, air seni dan feces, hanya saja bentuknya adalah energi.
BAGAIMANA SAYA MENGENAL MATA KETIGA - bag. 8
Setelah meneruskan berlatih memutar aliran hawa hangat sekitar satu jam, saya berhenti untuk makan dan beristirahat, lalu saya mencoba berlatih lagi dan ternyata kali ini saya tidak perlu mengulang dari awal lagi, begitu saya membayangkan lingkaran cahaya, hawa hangat langsung berkumpul di sepanjang lingkaran tersebut, bahkan tanpa membayangkan cahaya, hanya meniatkan supaya hawa hangat berkumpul, saya sudah langsung merasakan kehangatan di seluruh tubuh. Tidak lama setelah itu saya tertidur dengan perasaan nyaman dengan rasa sakit yang masih kencang namun sudah agak berkurang.
Esok harinya adalah Minggu dan tidak ada kuliah juga. Saya merasa bosan dan mencoba jalan-jalan keluar, kebetulan hari itu suhu udara lebih dingin dari biasa jadi saya iseng ingin mencoba hasil latihan saya. Sampai diluar saya langsung meniatkan hawa hangat untuk mengalir dalam tubuh saya dan ternyata bisa. Hawa hangat menjalar diseluruh tubuh dan walaupun saya masih tetap merasa kedinginan di kulit namun tidak sampai menggigil dan menimbulkan nyeri seperti biasa, dan walau kuping saya masih tetap sakit dan meradang namun tidak sampai saya tidak tahan dan meringis.
Satu hal yang menarik yang saya perhatikan adalah, begitu hawa hangat mencapai dahi, saya merasa segala sesuatu yang saya lihat tampak lebih cerah dan sewaktu hawa hangat mulai mengalir di ubun-ubun saya merasa sepertinya saya bisa melihat lebih jauh daripada biasanya; saat itu saya tidak
mengerti apa yang saya alami dan menganggap bahwa pandangan mata saya memang menjadi lebih tajam karena aliran chi.
Malamnya saya berlatih mengendalikan rasa sakit, yang saya lakukan dengan mengikuti pedoman dari ilmu "sembilan matahari"8. Saya menggunakan aliran chi untuk menyelimuti rasa sakit itu, kemudian rasa sakit itu saya kerutkan sehingga daerah yang terasa sakit menjadi lebih kecil, namun rasa sakitnya menjadi lebih intens sehingga secara keseluruhan, total rasa sakitnya masih tetap sama. Secara terus menerus rasa sakit itu saya kecilkan sampai area yang diliputi tinggal satu titik, dengan intensitas sakit yang amat tinggi, sehingga membuat saya harus menggeram dan mengepalkan tangan untuk menahannya. Namun, dengan area yang hanya satu titik, maka ketika saya mengumpulkan chi ke titik yang sama, tiba-tiba rasa sakit itu lenyap seluruhnya dan saya bisa beristirahat dan tidur dengan tenang, walaupun saya tahu, yang hilang hanya rasa sakitnya, bukan penyebab sakitnya.
_________
8. Sembilan Matahari
Ilmu bela diri Cina mengkategorikan pusat-pusat syaraf yang berada di bagian belakang tubuh sebagai pusat Yang atau "titik Matahari", sedangkan yang berada di bagian depan tubuh sebagai pusat Yin atau "titik Rembulan". Pengecualian adalah ubun-ubun dan perineum yang sekaligus merupakan pusat Yang dan pusat Yin. Sebagian besar orang masih beranggapan bahwa teknik "Sembilan Matahari dan Sembilan Rembulan" hanya khayalan yang muncul di cerita silat, akan tetapi sebenarnya teknik itu benar ada dan nama aslinya adalah "Sembilan Yang dan Sembilan Yin"
Esok harinya adalah Minggu dan tidak ada kuliah juga. Saya merasa bosan dan mencoba jalan-jalan keluar, kebetulan hari itu suhu udara lebih dingin dari biasa jadi saya iseng ingin mencoba hasil latihan saya. Sampai diluar saya langsung meniatkan hawa hangat untuk mengalir dalam tubuh saya dan ternyata bisa. Hawa hangat menjalar diseluruh tubuh dan walaupun saya masih tetap merasa kedinginan di kulit namun tidak sampai menggigil dan menimbulkan nyeri seperti biasa, dan walau kuping saya masih tetap sakit dan meradang namun tidak sampai saya tidak tahan dan meringis.
Satu hal yang menarik yang saya perhatikan adalah, begitu hawa hangat mencapai dahi, saya merasa segala sesuatu yang saya lihat tampak lebih cerah dan sewaktu hawa hangat mulai mengalir di ubun-ubun saya merasa sepertinya saya bisa melihat lebih jauh daripada biasanya; saat itu saya tidak
mengerti apa yang saya alami dan menganggap bahwa pandangan mata saya memang menjadi lebih tajam karena aliran chi.
Malamnya saya berlatih mengendalikan rasa sakit, yang saya lakukan dengan mengikuti pedoman dari ilmu "sembilan matahari"8. Saya menggunakan aliran chi untuk menyelimuti rasa sakit itu, kemudian rasa sakit itu saya kerutkan sehingga daerah yang terasa sakit menjadi lebih kecil, namun rasa sakitnya menjadi lebih intens sehingga secara keseluruhan, total rasa sakitnya masih tetap sama. Secara terus menerus rasa sakit itu saya kecilkan sampai area yang diliputi tinggal satu titik, dengan intensitas sakit yang amat tinggi, sehingga membuat saya harus menggeram dan mengepalkan tangan untuk menahannya. Namun, dengan area yang hanya satu titik, maka ketika saya mengumpulkan chi ke titik yang sama, tiba-tiba rasa sakit itu lenyap seluruhnya dan saya bisa beristirahat dan tidur dengan tenang, walaupun saya tahu, yang hilang hanya rasa sakitnya, bukan penyebab sakitnya.
_________
8. Sembilan Matahari
Ilmu bela diri Cina mengkategorikan pusat-pusat syaraf yang berada di bagian belakang tubuh sebagai pusat Yang atau "titik Matahari", sedangkan yang berada di bagian depan tubuh sebagai pusat Yin atau "titik Rembulan". Pengecualian adalah ubun-ubun dan perineum yang sekaligus merupakan pusat Yang dan pusat Yin. Sebagian besar orang masih beranggapan bahwa teknik "Sembilan Matahari dan Sembilan Rembulan" hanya khayalan yang muncul di cerita silat, akan tetapi sebenarnya teknik itu benar ada dan nama aslinya adalah "Sembilan Yang dan Sembilan Yin"
BAGAIMANA SAYA MENGENAL MATA KETIGA - bag. 7
Hari berikutnya Sabtu dan tidak ada kuliah, jadi saya bangun agak siang dan saya keluar sebentar untuk berbelanja. Di jalan saya rasakan kuping saya mulai basah lagi dan setelah saya seka dengan tisu ternyata mulai berdarah lagi namun hidung saya tidak berdarah. Sekembalinya ke kamar saya
berlatih lagi dan seperti sebelumnya, saya tetap harus mengulang dari awal, tapi kali ini saya mencoba dengan menggeser tangan saya yang saya tempel kan di tan tien secara perlahan-lahan mengikuti hawa hangat yang merambat naik.
Setelah hawa hangat yang di depan mencapai dahi dan perineum, saya memindahkan tangan kiri saya ke belakang dan menuntun hawa hangat dibelakang sehingga mencapai bagian
belakang kepala. Saya lalu menggeser kedua tangan serentak kearah ubun ubun sepelan mungkin sambil membayangkan bahwa cahaya yang ada ditubuh mengalir rnelalui lengan dan
membuka jalur yang ada di kepala dan ternyata cara itu berhasil!
berhenti mencobanya.
BAGAIMANA SAYA MENGENAL MATA KETIGA - bag. 6
Keesokan paginya saya berangkat untuk kuliah namun sepanjang pelajaran yang hanya satu jam saya praktis tidak bisa mendengarkan apapun karena hanya sibuk meringis menahan sakit dan hidung saya kembali meneteskan darah walau tidak sebanyak hari sebelumnya. Kembali dari kampus saya langsung berbaring dan berlatih lagi, dimana saya menemukan bahwa saya harus mengulangi dari awal lagi karena hawa hangat tersebut tidak langsung bisa muncul.
Setelah beberapa jam dan kegagalan terus menerus dalam mendorong hawa hangat ke ubun-ubun, saya mencoba mendorongnya ke bawah, kearah perineum7 dan ternyata berhasil, hawa hangat mengalir kebawah dan mulai merasuk ke pinggul saya. Saya lalu memanjang kan cahaya kearah punggung sambil tetap mempertahankan cahaya dan hawa hangat yang sudah memanjang sampai ks dahi dan perlahan-lahan hawa yang ada di belakang mencapai ke kepala namun saya masih belum berhasil menuntunnya mencapai ubun-ubun. Setelah makan malam saya mengulangi nya namun tetap belum berhasil sampai saya ketiduran lagi karena lelah, tapi pada saat itu kuping dan hidung saya sudah berhenti mengeluarkan darah, hanya saja rasa sakitnya belum berkurang
BAGAIMANA SAYA MENGENAL MATA KETIGA - bag. 5
Setelah kurang lebih dua jam melakukannya saya mulai merasa hawa hangat yang terkumpul semakin meluas dan menghangatkan tubuh saya sampai ke pinggang, lalu saya memvisualisasi kan bahwa cahaya putih tersebut memanjang ke atas, melalui suatu saluran yang ada di dalam tubuh saya bagian
depan. Saya menunggu sampai hawa hangat yang ada di perut saya mencapai lokasi yang sama dengan cahaya yang saya bayangkan, lalu saya meneruskan memanjang kan cahaya tersebut, se cm demi cm sampai mencapai dahi saya. Setelah mencapai dahi, saya mencoba mengarah kan nya ke
ubun ubun supaya bisa dibelokkan ke belakang namun tidak berhasil dan akhirnya saya tertidur karena kelelahan namun saya sadari bahwa saat itu hidung saya sudah tidak mengeluarkan darah, hanya kuping saya yang masih berdarah.
depan. Saya menunggu sampai hawa hangat yang ada di perut saya mencapai lokasi yang sama dengan cahaya yang saya bayangkan, lalu saya meneruskan memanjang kan cahaya tersebut, se cm demi cm sampai mencapai dahi saya. Setelah mencapai dahi, saya mencoba mengarah kan nya ke
ubun ubun supaya bisa dibelokkan ke belakang namun tidak berhasil dan akhirnya saya tertidur karena kelelahan namun saya sadari bahwa saat itu hidung saya sudah tidak mengeluarkan darah, hanya kuping saya yang masih berdarah.
BAGAIMANA SAYA MENGENAL MATA KETIGA - bag. 4
Semua kondisi keterbatasan itu berubah pada saat saya pergi kuliah ke Amerika Serikat. Saat itu saya berangkat untuk mengambil kuliah pada bidang ilmu Electronic Electrical Engineering dan mengarah untuk masuk ke California State University of Sacramento (Sacramento adalah ibukota negara
bagian California).
Saya tiba di AS tanggal 10 November 1990, awal musim dingin dan saya dibantu oleh sepupu saya [update 2017: nama sepupu saya Handra Effendi] yang juga kuliah disana, untuk mencari tempat tinggal. Saya mendapatkan kamar untuk disewa dalam sebuah apartemen yang mana host nya adalah seorang nyonya tua yang ramah, lalu saya ke University untuk mendaftarkan diri. Oleh bagian counseling saya disarankan untuk mengambil l kelas dulu saja karena perkuliahan sedang memasuki winter session dan regular session baru dimulai pada saat spring, selain itu juga untuk menguji apakah pemahaman bahasa Inggris saya sudah cukup baik atau tidak. Dengan hanya satu kelas, saya memiliki banyak sekali waktu luang sedangkan saya bukanlah tipe orang yang suka berkeliaran tanpa tujuan, jadi waktu luang saya dihabiskan untuk ke perpustakaan dan bermain game komputer. Di
perpustakaan umum di kota inilah saya pertama kalinya mendapatkan informasi yang berhubungan dengan apa yang selama ini saya cari.
Ada tiga informasi yang sangat penting bagi saya yang saya dapatkan dari buku-buku di sana; pertama bahwa barang-barang dan pakaian yang saya lihat dalam mimpi dan lamunan
sama ciri-cirinya dengan pakaian dan barang dari dinasti Song4 yang berarti apa yang saya lihat itu lebih dari sekedar halusinasi; kedua bahwa yang saya alami adalah kasus yang cukup sering ditemui dan pada waktu itu di AS mulai mengenal pengobatan dengan teknik hypnosis regresi5 yang berpedoman pada asas bahwa trauma yang muncul pada kehidupan di saat ini mungkin berasal dari kehidupan (inkarnasi) di masa lalu; ketiga bahwa kondisi tubuh saya yang kurang sehat dan kuping
saya yang sering meradang memang dapat ditanggulangi dengan berlatih mengendalikan chi.
Pertama kalinya saya benar-benar serius berlatih mengendalikan chi saya adalah akhir Desember 1990 ketika radang kuping saya kambuh (suatu penyakit yang sudah saya derita sejak masih balita; penusukan di spesialis THT saat berusia 6 tahun dan kemudian sekali lagi di operasi saat berusia I0 tahun hanya membuatnya makin parah) dan suhu udara yang dingin membuatnya lebih parah daripada biasanya, sampai kedua kuping dan hidung saya meneteskan darah segar. Malam harinya pada posisi terbaring dengan rasa sakit yang menyiksa, saya mulai berlatih dengan cara meletakkan kedua telapak tangan saya menempel di posisi tan tien6 (di bawah pusar) dan membayangkan cahaya putih mengumpul di dalam sana.
______________
4. Dinasti Song
Nama suatu kerajaan yang menguasai sebagian besar dataran Cina antara tahun 960-1279 Masehi
5. Regresi
Suatu proses untuk meniti ingatan secara terbalik, dari masa kini ke masa lalu, secara terus menerus sampai ke suatu ingatan tertentu yang ingin ditelusuri dengan seksama
6. Tan tien
Adalah daerah yang menyimpan bio energi sistem pernafasan. Ada 3 Tan tien, yakni atas, tengah dan bawah. Tan tien bawah berada di posisi sekitar 2,5 cm dibawah pusar, di dalam abdomen bawah, dengan luas kurang lebih sebesar biji korma.
bagian California).
Saya tiba di AS tanggal 10 November 1990, awal musim dingin dan saya dibantu oleh sepupu saya [update 2017: nama sepupu saya Handra Effendi] yang juga kuliah disana, untuk mencari tempat tinggal. Saya mendapatkan kamar untuk disewa dalam sebuah apartemen yang mana host nya adalah seorang nyonya tua yang ramah, lalu saya ke University untuk mendaftarkan diri. Oleh bagian counseling saya disarankan untuk mengambil l kelas dulu saja karena perkuliahan sedang memasuki winter session dan regular session baru dimulai pada saat spring, selain itu juga untuk menguji apakah pemahaman bahasa Inggris saya sudah cukup baik atau tidak. Dengan hanya satu kelas, saya memiliki banyak sekali waktu luang sedangkan saya bukanlah tipe orang yang suka berkeliaran tanpa tujuan, jadi waktu luang saya dihabiskan untuk ke perpustakaan dan bermain game komputer. Di
perpustakaan umum di kota inilah saya pertama kalinya mendapatkan informasi yang berhubungan dengan apa yang selama ini saya cari.
Ada tiga informasi yang sangat penting bagi saya yang saya dapatkan dari buku-buku di sana; pertama bahwa barang-barang dan pakaian yang saya lihat dalam mimpi dan lamunan
sama ciri-cirinya dengan pakaian dan barang dari dinasti Song4 yang berarti apa yang saya lihat itu lebih dari sekedar halusinasi; kedua bahwa yang saya alami adalah kasus yang cukup sering ditemui dan pada waktu itu di AS mulai mengenal pengobatan dengan teknik hypnosis regresi5 yang berpedoman pada asas bahwa trauma yang muncul pada kehidupan di saat ini mungkin berasal dari kehidupan (inkarnasi) di masa lalu; ketiga bahwa kondisi tubuh saya yang kurang sehat dan kuping
saya yang sering meradang memang dapat ditanggulangi dengan berlatih mengendalikan chi.
Pertama kalinya saya benar-benar serius berlatih mengendalikan chi saya adalah akhir Desember 1990 ketika radang kuping saya kambuh (suatu penyakit yang sudah saya derita sejak masih balita; penusukan di spesialis THT saat berusia 6 tahun dan kemudian sekali lagi di operasi saat berusia I0 tahun hanya membuatnya makin parah) dan suhu udara yang dingin membuatnya lebih parah daripada biasanya, sampai kedua kuping dan hidung saya meneteskan darah segar. Malam harinya pada posisi terbaring dengan rasa sakit yang menyiksa, saya mulai berlatih dengan cara meletakkan kedua telapak tangan saya menempel di posisi tan tien6 (di bawah pusar) dan membayangkan cahaya putih mengumpul di dalam sana.
______________
4. Dinasti Song
Nama suatu kerajaan yang menguasai sebagian besar dataran Cina antara tahun 960-1279 Masehi
5. Regresi
Suatu proses untuk meniti ingatan secara terbalik, dari masa kini ke masa lalu, secara terus menerus sampai ke suatu ingatan tertentu yang ingin ditelusuri dengan seksama
6. Tan tien
Adalah daerah yang menyimpan bio energi sistem pernafasan. Ada 3 Tan tien, yakni atas, tengah dan bawah. Tan tien bawah berada di posisi sekitar 2,5 cm dibawah pusar, di dalam abdomen bawah, dengan luas kurang lebih sebesar biji korma.
BAGAIMANA SAYA MENGENAL MATA KETIGA - bag. 3
Selama berada di Padang, kota kelahiran saya, usaha saya untuk belajar sangat dibatasi oleh tidak tersedianya literatur atau nek saya serta belajar ilmu bela diri dari seorang guru senior
yang diminta oleh orang tua saya untuk mengajarkan saya dan adik saya, namun karena kami berdua bandel, baru sebentar mengajar, gurunya sudah menolak melanjutkan. Selain itu saya juga mencoba melatih prana1 karena tertarik dengan cerita-cerita dari orangtua saya yang pada waktu itu mereka berusaha mencari pengobatan untuk gangguan pada sinusitis2 ayah saya, dimana kami sempat ke Jakarta mencari seorang ahli prana dan setelah disalurkan tenaga kondisinya sempat membaik selama
dua hari.
Tahun 1990 saya lulus SMA dan setelah itu sempat bekerja di kursus komputer milik kakak saya serta membuat program, dimana pada salah satu klien saya bertemu dengan seorang wanita yang menjadi pacar pertama saya. Selama bersama dia, kami sering berbincang-bincang tentang tenaga dalam karena dia penggemar film silat dan waktu itu saya sering bereksperimen dengan berusaha melakukan visualisasi3 aliran tenaga kc berbagai arah, sampai saya menemukan bahwa sensasi yang paling kuat saya rasakan adalah apabila saya menempelkan ujung jari tengah tangan kanan saya di antara
kedua alis saya sambil tangan kiri saya mengepal dan kepalan tersebut menempel pada bagian dalam siku tangan kanan saya. Namun dari semua latihan yang saya coba saat itu, yang berhasil saya lakukan hanya sekedar menimbulkan getaran halus dan sedikit hawa hangat di tangan saya yang lalu
mengalir masuk ke dahi saya dan menimbulkan bayangan-bayangan berwarna—warni.
_________________
1. Prana
Adalah nama dari bahasa India, versi bahasa Mandarin nya adalah Chi, versi bahasa Jepang nya Ki dan versi bahasa Inggris nya adalah Bio energy. Yang dimaksud adalah energi yang diproduksi oleh makhluk hidup dan dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk mempertahankan seluruh fungsi organ nya
2. Sinusitis
Adalah nama dari suatu kondisi dimana rongga sinus yang berada di bagian atas rongga hidung dan dibelakang mata mengalami peradangan atau infeksi sehingga dipenuhi lendir
3. Visualisasi
Membayangkan sesuatu seakan-akan benar-benar ada, disebut visualisasi. Perbedaan antara berkhayal dan visualisasi adalah bahwa pada visualisasi, bayangan yang dibentuk sifatnya sangat detil dan terus menerus difokuskan pada suatu kondisi, sedangkan berkhayal membentuk bayangan yang lebih bersifat garis besar dan biasanya mengikuti suatu alur cerita.
yang diminta oleh orang tua saya untuk mengajarkan saya dan adik saya, namun karena kami berdua bandel, baru sebentar mengajar, gurunya sudah menolak melanjutkan. Selain itu saya juga mencoba melatih prana1 karena tertarik dengan cerita-cerita dari orangtua saya yang pada waktu itu mereka berusaha mencari pengobatan untuk gangguan pada sinusitis2 ayah saya, dimana kami sempat ke Jakarta mencari seorang ahli prana dan setelah disalurkan tenaga kondisinya sempat membaik selama
dua hari.
Tahun 1990 saya lulus SMA dan setelah itu sempat bekerja di kursus komputer milik kakak saya serta membuat program, dimana pada salah satu klien saya bertemu dengan seorang wanita yang menjadi pacar pertama saya. Selama bersama dia, kami sering berbincang-bincang tentang tenaga dalam karena dia penggemar film silat dan waktu itu saya sering bereksperimen dengan berusaha melakukan visualisasi3 aliran tenaga kc berbagai arah, sampai saya menemukan bahwa sensasi yang paling kuat saya rasakan adalah apabila saya menempelkan ujung jari tengah tangan kanan saya di antara
kedua alis saya sambil tangan kiri saya mengepal dan kepalan tersebut menempel pada bagian dalam siku tangan kanan saya. Namun dari semua latihan yang saya coba saat itu, yang berhasil saya lakukan hanya sekedar menimbulkan getaran halus dan sedikit hawa hangat di tangan saya yang lalu
mengalir masuk ke dahi saya dan menimbulkan bayangan-bayangan berwarna—warni.
_________________
1. Prana
Adalah nama dari bahasa India, versi bahasa Mandarin nya adalah Chi, versi bahasa Jepang nya Ki dan versi bahasa Inggris nya adalah Bio energy. Yang dimaksud adalah energi yang diproduksi oleh makhluk hidup dan dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk mempertahankan seluruh fungsi organ nya
2. Sinusitis
Adalah nama dari suatu kondisi dimana rongga sinus yang berada di bagian atas rongga hidung dan dibelakang mata mengalami peradangan atau infeksi sehingga dipenuhi lendir
3. Visualisasi
Membayangkan sesuatu seakan-akan benar-benar ada, disebut visualisasi. Perbedaan antara berkhayal dan visualisasi adalah bahwa pada visualisasi, bayangan yang dibentuk sifatnya sangat detil dan terus menerus difokuskan pada suatu kondisi, sedangkan berkhayal membentuk bayangan yang lebih bersifat garis besar dan biasanya mengikuti suatu alur cerita.
BAGAIMANA SAYA MENGENAL MATA KETIGA - bag. 2
Pandangan saya lantas mendadak berubah lagi, kali ini saya seperti berdiri di depan sebuah paviliun dan saya melihat di dalamnya ada seorang wanita yang wajahnya pucat pasti sedang mengikatkan kain selendang di tiang atas; sewaktu melihat wanita tersebut saya merasakan keanehan dimana saya
merasa suatu hawa hangat menyelimuti saya tetapi kemudian yang saya lihat membuat saya merasa panik dan sedih karena ternyata wanita itu menggantung diri.
Begitu merasa panik, saya kembali melihat diri saya berada dalam air namun saya melihat sesosok makhluk yang mirip buaya namun bersinar cerah dan di sekelilingnya banyak sekali gelembung udara; makhluk tersebut mengatakan sesuatu kepada saya, kemudian saya tidak melihatnya lagi.
Saat berikutnya saya melihat bahwa kepala saya hampir menyentuh dasar kolam dan saya seperti ter sadar dan mendorong dasar kolam sekuat tenaga dengan kedua tangan, sehingga saya berhasil menyembul ke permukaan air, menggapai pelampung dan ter engah-engah selama beberapa
menit sebelum akhirnya saya dapat berenang ke tepi.
Kejadian tersebut sangat berpengaruh pada kehidupan saya selanjutnya karena pria dan wanita yang saya lihat tersebut kemudian sering muncul dalam mimpi-mimpi saya atau bahkan apabila saya sedang melamun. Karena saya dari kecil suka menonton film-film silat, saya tahu bahwa kedua orang tersebut mengenakan pakaian dari jaman kerajaan di Cina dan bahkan awalnya saya menganggap kejadian itu hanya halusinasi sebagai hasil dari imajinasi saya akibat seringnya saya
menonton film silat; namun karena munculnya bayangan yang berkali-kali dalam kondisi yang berbeda-beda dan seakan-akan merupakan potongan-potongan kecil dari sebuah kisah, saya
dapat melihat bahwa baik dari pakaian, tempat maupun barang-barang lain yang terlihat memiliki ciri-ciri khas yang berbeda dengan apa yang selama ini saya lihat di film dan itu menimbulkan tanda-tanya besar bagi saya; bila ini hasil dari terlalu banyak menonton film, mengapa bisa beda dan mengapa bisa sejelas itu? Sejak itu saya mulai ter obsesi untuk mempelajari secara jelas mengenai kebudayaan dan kehidupan jaman kerajaan di Cina dengan tujuan untuk mencari satu
jawaban: apa sebenarnya yang saya lihat?
merasa suatu hawa hangat menyelimuti saya tetapi kemudian yang saya lihat membuat saya merasa panik dan sedih karena ternyata wanita itu menggantung diri.
Begitu merasa panik, saya kembali melihat diri saya berada dalam air namun saya melihat sesosok makhluk yang mirip buaya namun bersinar cerah dan di sekelilingnya banyak sekali gelembung udara; makhluk tersebut mengatakan sesuatu kepada saya, kemudian saya tidak melihatnya lagi.
Saat berikutnya saya melihat bahwa kepala saya hampir menyentuh dasar kolam dan saya seperti ter sadar dan mendorong dasar kolam sekuat tenaga dengan kedua tangan, sehingga saya berhasil menyembul ke permukaan air, menggapai pelampung dan ter engah-engah selama beberapa
menit sebelum akhirnya saya dapat berenang ke tepi.
Kejadian tersebut sangat berpengaruh pada kehidupan saya selanjutnya karena pria dan wanita yang saya lihat tersebut kemudian sering muncul dalam mimpi-mimpi saya atau bahkan apabila saya sedang melamun. Karena saya dari kecil suka menonton film-film silat, saya tahu bahwa kedua orang tersebut mengenakan pakaian dari jaman kerajaan di Cina dan bahkan awalnya saya menganggap kejadian itu hanya halusinasi sebagai hasil dari imajinasi saya akibat seringnya saya
menonton film silat; namun karena munculnya bayangan yang berkali-kali dalam kondisi yang berbeda-beda dan seakan-akan merupakan potongan-potongan kecil dari sebuah kisah, saya
dapat melihat bahwa baik dari pakaian, tempat maupun barang-barang lain yang terlihat memiliki ciri-ciri khas yang berbeda dengan apa yang selama ini saya lihat di film dan itu menimbulkan tanda-tanya besar bagi saya; bila ini hasil dari terlalu banyak menonton film, mengapa bisa beda dan mengapa bisa sejelas itu? Sejak itu saya mulai ter obsesi untuk mempelajari secara jelas mengenai kebudayaan dan kehidupan jaman kerajaan di Cina dengan tujuan untuk mencari satu
jawaban: apa sebenarnya yang saya lihat?
BAGAIMANA SAYA MENGENAL MATA KETIGA - bag. 1
Semuanya berawal di tahun 1984, di suatu hari yang biasa-biasa saja, dimana saya yang berusia 10 tahun sedang bermain di kolam renang di halaman belakang rumah dengan menggunakan pelampung karena pada waktu itu saya hanya setinggi 120 an cm sedangkan kolam terisi air dengan
kedalaman 160 cm. Entah apa yang menjadi penyebabnya, tiba-tiba saya terbalik kedalam air dengan posisi kepala berada di bawah dan selama beberapa detik saya meronta-ronta berusaha untuk mengapung namun karena posisi kaki saya masih tertahan di dalam pelampung, saya tidak berhasil.
Seiring dengan datangnya rasa sesak nafas. saya mulai lemas dan tubuh saya mulai tenggelam ke dasar sehingga saya merasa sepertinya akan mati. Tiba-tiba dalam posisi itu saya
seperti melihat kilauan cahaya terang dari sejenak saya seperti tidak sedang berada di kolam renang melainkan di perbatasan
antara padang rumput dan hutan dan saya melihat seorang pria yang mengenakan pakaian perang yang berlumuran darah berjalan ter seok-seok sambil menuntun seekor kuda. Pria itu berjalan mendekati sebuah mata air kecil, mengikatkan tali kekang kudanya di pohon lalu berlutut untuk mengambil air dengan tangan dan meminumnya; baru beberapa teguk diminumnya, tiba-tiba dia menyemburkan darah dari mulut dan tersungkur kedepan dengan muka ter celup ke dalam air. Pada saat itu muncul suatu pikiran yang pada saat itu saya rasa sangat aneh “eh, itu kan saya?”.
kedalaman 160 cm. Entah apa yang menjadi penyebabnya, tiba-tiba saya terbalik kedalam air dengan posisi kepala berada di bawah dan selama beberapa detik saya meronta-ronta berusaha untuk mengapung namun karena posisi kaki saya masih tertahan di dalam pelampung, saya tidak berhasil.
Seiring dengan datangnya rasa sesak nafas. saya mulai lemas dan tubuh saya mulai tenggelam ke dasar sehingga saya merasa sepertinya akan mati. Tiba-tiba dalam posisi itu saya
seperti melihat kilauan cahaya terang dari sejenak saya seperti tidak sedang berada di kolam renang melainkan di perbatasan
antara padang rumput dan hutan dan saya melihat seorang pria yang mengenakan pakaian perang yang berlumuran darah berjalan ter seok-seok sambil menuntun seekor kuda. Pria itu berjalan mendekati sebuah mata air kecil, mengikatkan tali kekang kudanya di pohon lalu berlutut untuk mengambil air dengan tangan dan meminumnya; baru beberapa teguk diminumnya, tiba-tiba dia menyemburkan darah dari mulut dan tersungkur kedepan dengan muka ter celup ke dalam air. Pada saat itu muncul suatu pikiran yang pada saat itu saya rasa sangat aneh “eh, itu kan saya?”.
PENDAHULUAN
Ini adalah kesaksian dari apa yang selama ini telah saya pelajari dan saya ketahui, tentang bagaimana saya menggunakan mata ketiga untuk menguak takbir kehidupan, mempelajari rahasia cinta, perjalanan hidup dan bahkan kelahiran serta kematian. Saya tidak rnengatakan bahwa apa yang saya tulis ini adalah kebenaran mutlak di alam ini namun saya mengatakan bahwa apa yang saya tulis ini adalah kebenaran bagi saya.
Setiap keahlian rnembutuhkan dedikasi dalam melatihnya dan setiap kemampuan datang dengan beban tanggung jawab yang seimbang. Clairvoyance adalah suatu keahlian yang dapat digunakan untuk mengetahui hal-hal yang tidak sewajarnya dapat diketahui, maka dibutuhkan dedikasi
tinggi dan tanggung jawab yang tinggi pula.
Apabila dalam melatih mata ketiga anda sesuai dengan yang saya terangkan dalam tulisan ini anda merasa kemajuan anda sangat lambat, janganlah terpaku pada kesulitan dan tetaplah berusaha keras. Apabila anda telah menguasainya, ingatlah bahwa anda memiliki beban tanggung jawab untuk
tidak menggunakannya dalam melakukan tindakan yang merugikan orang lain.
Setiap keahlian rnembutuhkan dedikasi dalam melatihnya dan setiap kemampuan datang dengan beban tanggung jawab yang seimbang. Clairvoyance adalah suatu keahlian yang dapat digunakan untuk mengetahui hal-hal yang tidak sewajarnya dapat diketahui, maka dibutuhkan dedikasi
tinggi dan tanggung jawab yang tinggi pula.
Apabila dalam melatih mata ketiga anda sesuai dengan yang saya terangkan dalam tulisan ini anda merasa kemajuan anda sangat lambat, janganlah terpaku pada kesulitan dan tetaplah berusaha keras. Apabila anda telah menguasainya, ingatlah bahwa anda memiliki beban tanggung jawab untuk
tidak menggunakannya dalam melakukan tindakan yang merugikan orang lain.
PROFIL PENULIS
Penulis lahir di Padang, Sumatera Barat, Indonesia pada tahun 1973. Saat ini penulis bekerja sebagai wiraswastawan usaha terapi, pelatihan dan penelitian Bioenergi, dengan nama usaha Bioenergy Solution Center (http://bioscent.biz), juga sebagai konsultan di bidang Teknologi informasi. Di bidang organisasi, penulis aktif sebagai KaBid. LitBang di Asosiasi Reiki Seluruh Indonesia (ARSI)
Sehubungan dengan topik Clairvoyance, penulis aktif melakukan penelitian dari tahun 1996, walau terkadang ada masa-masa tidak aktif dan saat naskah ini pertama dibuat (2008), penelitian sudah berlangsung selama sekitar 8 tahun.
Penulis adalah orang pertama yang membuat cara pengujian kemampuan clairvoyance yang terukur dan dapat dipertanggung jawabkan, dan penulis telah 3 kali menguji dirinya sendiri di waktu yang berbeda, lokasi berbeda serta kondisi yang berbeda, dengan hasil 100%. Lembar pengujian tersebut dilampirkan dalam blog ini bagi yang berminat menguji dirinya sendiri.
Sebagai seorang yang berpemikiran kritis, penulis selalu menganalisa sesuatu berdasarkan logika dan menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan logika. Untuk setiap topik penelitian yang dilakukan, penulis selalu berusaha mengesampingkan semua hal yang belum jelas terbukti dan setiap teori yang dibuat hanya dijadikan sebagai kesimpulan setelah teori tersebut diuji terlebih dahulu pada kondisi yang sesuai dengan persyaratan logika dari suatu pengujian ilmiah yang baik.
Sehubungan dengan topik Clairvoyance, penulis aktif melakukan penelitian dari tahun 1996, walau terkadang ada masa-masa tidak aktif dan saat naskah ini pertama dibuat (2008), penelitian sudah berlangsung selama sekitar 8 tahun.
Penulis adalah orang pertama yang membuat cara pengujian kemampuan clairvoyance yang terukur dan dapat dipertanggung jawabkan, dan penulis telah 3 kali menguji dirinya sendiri di waktu yang berbeda, lokasi berbeda serta kondisi yang berbeda, dengan hasil 100%. Lembar pengujian tersebut dilampirkan dalam blog ini bagi yang berminat menguji dirinya sendiri.
Sebagai seorang yang berpemikiran kritis, penulis selalu menganalisa sesuatu berdasarkan logika dan menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan logika. Untuk setiap topik penelitian yang dilakukan, penulis selalu berusaha mengesampingkan semua hal yang belum jelas terbukti dan setiap teori yang dibuat hanya dijadikan sebagai kesimpulan setelah teori tersebut diuji terlebih dahulu pada kondisi yang sesuai dengan persyaratan logika dari suatu pengujian ilmiah yang baik.
KATA PENGANTAR
Blog ini pada dasarnya berisi tulisan yang berasal dari buku saya yang pernah saya publikasikan di tahun 2008, yakni Clairvoyance - Menguak Takbir Kehidupan. Beberapa informasi yang sudah "ketinggalan", sekaligus saya perbaharui di blog ini, selain ada tambahan - tambahan informasi terbaru.
Tujuan saya waktu menulis naskah ini pertama kali di tahun 2008, adalah untuk memberikan kesempatan bagi anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai kehidupan yang sesungguhnya, agar anda dapat belajar untuk melihat sendiri fakta yang tersembunyi di balik penampilan manusia sehari-hari. Juga bagi anda yang ingin melindungi orang-orang yang anda kasihi dari penyakit dan masalah lain namun tidak mampu untuk membawa mereka semua untuk menjalani pemeriksaan rutin ke rumah sakit ataupun menyewa pengawal untuk mereka, agar anda dapat mendeteksi gangguan terhadap kesehatan mereka pada tahap dini dan dapat mengetahui apabila mereka sedang menghadapi kesulitan.
Saya berusaha untuk sebisa mungkin memberikan penjelasan secara objektif terhadap segala kejadian yang saya alami dan saya ceritakan di naskah ini, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa ada penjelasan saya yang terpengaruh oleh perasaan atau emosi saya, yang mana saya harapkan agar anda dapat menganalisa sendiri dan mengabaikan penjelasan yang menurut anda tidak benar.
Jika ada komentar, kritik atau pertanyaan yang ingin diajukan kepada saya, dapat dilakukan dengna mengirimkan email ke saya di ingxiong@gmail.com, atau mengirimkan pesan lewat facebook di https://www.facebook.com/tsaiingxiong
Jika ada komentar, kritik atau pertanyaan yang ingin diajukan kepada saya, dapat dilakukan dengna mengirimkan email ke saya di ingxiong@gmail.com, atau mengirimkan pesan lewat facebook di https://www.facebook.com/tsaiingxiong
Langganan:
Postingan (Atom)